
Portalika.ID [SOLO]-Sedikitnya 3.300 orang lebih akan melaksanakan program UNS Mengajar Indonesia dalam rangka Dies Natalis ke-44. Mereka melibatkan dosen, mahasiswa dan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.
Program UNS Mengajar Indonesia dilakukan pada Februari-Maret. Setiap pelaku UNS Mengajar merekam kegiatannya dalam durasi dua menit. Penjelasan itu disampaikan Ketua Panitia Dies Natalis ke-44 UNS, Prof I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani kepada wartawan saat Jumpa Pers di UNS Inn, Senin (17/2/2020).
Dia menyatakan UNS akan menerjunkan dosen, mahasiswa dan alumni dalam kegiatan tersebut.
Penanggungjawab UNS Mengajar Indonesia, Dr Djono, mengatakan UNS Mengajar Indonesia adalah kegiatan mengajar yang dilakukan oleh semua dosen berjumlah 1.600, mahasiswa UNS yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebanyak 1.700 mahasiswa dan alumni yang tersebar di seluruh Nusantara bekerjasama dengan IKA UNS. UNS Mengajar akan berlangsung di bulan Februari–Maret 2020.
“Kegiatan UNS Mengajar ini sebagai bentuk pengabdian dan komitmen UNS untuk memajukan pendidikan dan peningkatan SDM bangsa yang unggul,” ujarnya.
Tema kegiatan UNS Mengajar Indonesia adalah Peningkatan Daya Saing Bangsa melalui Kualitas SDM Unggul Berdasar Pancasila. “Setiap dosen dan mahasiswa serta alumni yang mengajar mendokumentasikan kegiatannya dalam bentuk video dengan durasi sekitar 2 menit,” kata Dr Djono.

Dalam rangka Dies Natalis ke-44, UNS menggelar rangkaian kegiatan dengan tema Akselerasi Reorientasi Pembelajaran 4.0 Untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa. Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho, mengatakan tema tersebut mengandung makna segenap sivitas akademika UNS mempunyai komitmen bersama untuk mengembangkan reorientasi pembelajaran 4.0 untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui inovasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Diharapkan tema Dies Natalis ke-44 tahun 2020 ini dapat memberikan spirit kepada sivitas akademika untuk segera beradaptasi dan memiliki fleksibilitas dalam mewujudkan sistem pembelajaran di perguruan tinggi yang sesuai dengan tuntutan industri dan perekonomian dunia. Sekaligus untuk mewujudkan UNS sebagai World Class University (WCU),” kata Prof Jamal. (Trianto Hery Suryono/*)