
Portalika.ID [WONOGIRI]-Pemerintah Kabupaten Wonogiri mengalihkan anggaran infrastruktur, anggaran operasional pegawai ke anggaran penanganan percepatan covid-19. Al hasil beaya rapat di setiap dinas minim dan anggaran pembangunan infrastruktur jalan di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri berkurang.
Dampaknya beberapa proyek infrastruktur struktur tahun 2020 mundur penggarapan. Namun kondisi jalan kabupaten milik Pemkab Wonogiri 80% atau sebanyak 830,4 kilometer dalam kondisi baik. DPU berharap pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga anggaran perbaikan jalan bisa dikembalikan dan digunakan lagi.
Jumlah jalan kabupaten sebanyak 1.038 kilometer. Hal itu disampaikan Kepala DPU Wonogiri, Ir Prihadi Ariyanto, MT, Selasa (16/6/2020) ditemui di ruang kerjanya. Dia menyatakan saat mudik Lebaran pekan ke-empat Mei 2020 jalanan tersebut memperlancar akses pemudik. “Kondisi jalan kabupaten bagus, sudah hotmik semuanya dan beton dengan lebar variasi,” ujarnya.
Lebar jalan di perkampungan desa dan jalan kabupaten sudah dibeton dengan lebar empat meter dan lima meter tergantung anggaran dan geografis jalan. Mantan Kabid Bina Marga DPU Wonogiri ini berharap tiga tahun ke depan jalan berbahan beton sudah dilapisi aspal sehingga membuat nyaman pengguna jalan.
Di samping itu, Priyadi menjelaskan pembuatan jalan lingkar kota (JLK) sudah selesai dikerjakan tahun anggaran 2019. JLK itu menghubungkan Kecamatan Wonogiri dan Kecamatan Selogiri. Penyelsaian pembangunan JLK diharapkan menjadi jalan pemecah keramaian arus lalu lintas jika jalur utama di Wonogiri macet.
JLK dimulai dari simpang tiga Cakruk, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri ke selatan. Wilayah Kecamatan Wonogiri yang dilalui JLK via Dusun Mundu, Desa Purworejo, Dusun Norogo, Desa Pokoh Kidul, Jatisrono, Kelurahan Wuryorejo membelah bukit barat Mapolres Wonogiri. Sementara di Kecamatan Selogiri, JLK via Desa Pare dan Desa Singodutan tembus Terminal Giri Adipura Wonogiri.

“Total jalan kabupaten 1.038 km sebanyak 80% kondisi baik. Kondisi JLK beton dan ada keretakan di ruas jalan Kelurahan Wuryorejo, utama di jalan menanjak membelah bukit perhutani,” ujarnya.
Menurutnya keretakan itu masih menjadi tanggung jawab rekanan karena masih tahap pemeliharaan. Sedangkan, ujarnya, jalan kabupaten lain jika ada kerusakan tahun ini tidak bisa diperbaiki karena tidak ada dana. “Tidak ada dana pemeliharaan karena anggaran dialihkan ke pandemi Covid-19. JLK, tahun ini masih masa pemeliharaan,” jelasnya.
Pemantauan Portalika.ID, melintas di JLK terdapat beberapa ruas jalan belum terdapat saluran air di kanan kiri badan jalan. Juga tebing tanah perhutani tegak lurus. Di beberapa titik terlihat tanah longsor hingga menjorok ke badan jalan. Tumpukan tanah sebagian sudah disingkirkan sebagian yang lain masih menumpuk menjorok ke badan jalan.
Priyadi menyatakan pembangunan saluran air akan mendukung keawetan badan jalan. Menurutnya program normalisasi saluran air sudah ada tetapi di JLK masih direncanakan pembuatan saluran air. (Triantotus)