
Portalika.ID [SUKOHARJO]-Rintik hujan tak menyurutkan seniman dan seniwati Sukoharjo pentas di Museum Jawi, Dusun Jarak, Desa Tanjung, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (29/11/2020). Pentas lagu-lagu ciptaan A Bimo “Kokor” Wijanarko tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kursi-kursi ditata berjarak, disediakan tempat cuci tangan dan bermasker. Selama dua jam lagu-lagu Kolor dilantunkan oleh para penyanyi sejak pukul 20.15 WIB. Didampingi Ibunda bernama Isminah, bercerita pendirian Museum Jawi bertujuan untuk mengingatkan generasi milineal akan produk-produk pedesaan ramah lingkungan. Seperti tompo, tenggok, tumpu semuanya berbahan anyaman bambu dengan penggunaan berbeda.
Sementara mengenai kecintaan mencipta lagu, Kokor bercerita darah seni mengalir dari Ibundanya yang dahulu seorang penari. Pilihan lirik lagu pun dilandasi dari kesenangannya terhadap alam Sukoharjo, seperti air Sungai Bengawan Solo yang jernih mengalir membelah wilayah Sukoharjo. Kondisi Bengawan Solo terimplementasi dalam lagu berjudul Embun Pagi Sukoharjo.

Ada sekitar 30-an lagu yang diciptakannya. Di antaranya, Embun Pagi Sukoharjo, Jembatan Pelangi, Proliman, Sukoharjo Tanah Kelahiranku, Tawangsari dan sebagainya. Sebagai wujud kecintaan kepada ibunda Kokor menciptakan dua lagu berjudul Simbok dan Biyung.
Tak lupa untuk menguji kecintaan kepada generasi muda, Kokor menciptakan lagu berjudul Negaraku. Lirik lagunya bercerita tentang Pancasila sebagai dasar negara. Di awal liriknya mempertanyakan kecintaan terhadap negara. “Aku bertanya masihkan kita cinta negara Indonesia?”

Kecintaan terhadap tanah air dan proklamator Soekarno terlihat dari lirik lagu berjudul Bung Karno Pahlawanku. Dalam lirik itu tidak Hanay bercerita soal kiprah Bung Karno dalam memerdekan Indonesia tetapi juga cita-cita Bung Karno. Yakni Indonesia adil, makmur, sejahtera bahagia berdasarkan Pancasila. Penonton di museum disuguhi makanan tradisional seperti ketela godog, kolak, nasi kucing lengkap dengan angkringannya.
Kokor selain mengiringi penyanyi dengan organ tunggalnya juga menyanyikan lagu ciptaannya berjudul Tawangsari Watukelir. Penyanyi di album reborn itu di antaranya Rafa, Bowo, Tatik, Akbar, Joko. (Triantotus)