
Portalika.ID [WONOGIRI]-Gladi Posko I dilaksanakan oleh Dandim 0728/Wonogiri, Letkol (Inf) Imron Masyhadi, SE dan anggotanya. Gladi dilakukan sejak Senin dan berakhir Rabu (24/6/2020) berlangsung tiga hari. Gladi Posko I tetap mematuhi protokol kesehatan.
Karenanya anggota piket jaga Kodim 0728/Wonogiri, tak sungkan menodongkan thermogun kepada Kasrem 074/Warastratama Surakarta, Letkol (Inf) Yudi Purwanto sesaat turun dari mobil dinas menuju Makodim Wonogiri. Kasrem hadir di acara Gladi Posko I mewakili Danrem 074/Warastratama Surakarta, Berigjen TNI Rafael Granada Baay.
Dandim Wonogiri, menyatakan ditengah pandemi covid-19, Gladi Posko I dilaksanakan sesuai dengan standar protokol kesehatan. “Para tamu undangan yang datang terlebih dahulu dicek suhu tubuh menggunakan thermogun dan disediakan tempat cuci tangan atau disemprot dengan cairan disinfektan sebelum memasuki halaman Makodim.”
Dia menjelaskan prosedur dilakukan guna mengantisipasi atau memutus rantai penyebaran covid-19. Dalam kegiatan gladi posko semua peserta diwajibkan memakai masker dan dalam pelaksanaannya harus menjaga jarak.
Kasrem menjelaskan Gladi Posko I Kodim 0728/Wonogiri dilaksanakan sebagai program kerja Korem 074/Warastratama TA 2020, khususnya dibidang latihan guna menguji kinerja serta kemampuan komandan dan staf dalam menjalankan tugas pokok melalui mekanisme prosedur hubungan Komandan dan Staf.

“Selain itu juga untuk menguji kemampuan dalam menjalankan koordinasi di tingkat Kodim dengan unsur Pemerintah Daerah dan Polri serta instansi terkait dalam wadah BPBD sebagai langkah mengantisipasi berbagai dinamika permasalahan bencana alam yang berkembang dalam masyarakat di wilayah Wonogiri dan Eks Karesidenan Surakarta pada umumnya,” ujarnya.
Menurut Kasrem, persoalan-persoalan dalam gladi posko tidak terlepas dari tugas pokok Koordinator wilayah. Persoalan dan materi yang disampaikan oleh pengawas pengendali (Wasdal) harus dapat dipahami dengan baik dan dianggap sebagai peristiwa yang benar-benar terjadi. “Cari langkah yang tepat untuk mengatasi persoalan yang dilemparkan tersebut dengan memberdayakan semua alat peralatan dan fasillas yang dimiliki. Saya minta gladi posko benar-benar dilaksanakan dengan serius, sungguh-sungguh dan bertanggung jawab, disertai harapan semoga setelah mengikuti latihan posko ini setiap peserta memiliki kemampuan dan kepekaan yang lebih terhadap setiap jenis bencana yang mungkin terjadi.”
Pelaksanaan gladi posko mengambil tema bencana alam longsor karena geografis Wonogiri pegunungan sehingga rawan tanah longsor. Anggota TNI Wonogiri harus memiliki kemampuannya sehingga gladi posko merupakan sarana meningkatkan hubungan komandan dan staf dalam merencanakan operasi bantuan penanggulangan bencana alam khususnya tanah longsor. (Triantotus)