
Portalika.ID [SOLO]-Ketua Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia (ADAI) Provinsi Jawa Tengah, Dr. Edy Supriyono, SE, MSi, Ak, CA, mengatakan masifnya kemajuan teknologi berdampak signifikan dalam pembangunan sistem ekonomi syariah di Indonesia. Karena, perekonomian syariah akan sangat didorong dengan adanya Revolusi Industri 4.0.
“Di zaman 4.0 ini pekerjaan kita akan dialihkan ke mesin sehingga kita harus siap dengan Internet of Things (IoT), Artifical Intelegent (AI), Big Data, Cloud Computing dan Block Chain,” kata Dr Edy Supriyono.
Pernyataan itu disampaikan saat menjadi salah satu pembicara dalam seminar bertajuk Optimalisasi Ekonomi Syariah di Era Revolusi Industri 4.0 di Aula Gedung 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, Sabtu (14/9). Seminar mengulas prospek ekonomi syariah di Indonesia itu di gelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Badan Pengkajian dan Pengamalan Islam (BPPI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Sejumlah pakar ekonomi syariah tingkat nasional yang juga merupakan alumni BPPI FEB UNS dihadirkan untuk mengulas ekonomi syariah kepada mahasiswa-mahasiswi UNS. Selain Dr Edy Supriyono, SE, MSi, Ak, CA juga Greget K Buana, SE, MSc dari Islamic Finance Specialist of UNDP dan Ir H Adiwarman Azwar Karim, SE, MBA, MAEP, pakar ekonomi syariah dan anggota dewan syariah nasional.

Edy berharap kemajuan teknologi yang sangat masif dapat memberikan dampak yang signifikan dalam pembangunan sistem ekonomi syariah di Indonesia.
Sedangkan Greget K Buana menyampaikan baginya, ekonomi syariah di Indonesia dapat membawa manfaat amat besar apabila Indonesia dapat berpikir inovatif. Greget mencontohkan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) yang ada di Lampung. Baginya, keberadaan PLTMH tersebut dapat menjadi bukti nyata bahwa zakat yang digunakan secara produktif dapat langsung dirasakan manfaatnya bagi banyak orang.
Lebih lanjut Greget, menilai bahwa ekonomi syariah seharusnya juga dapat menjadi economic trail dalam pembangunan keberlanjutan atau yang biasa dikenal sebagai Sustainable Developement Goals (SDG’s).
“ari 17 SDG’s yang ada, semuanya itu memiliki kesamaan dengan ekonomi syariah sehingga ekonomi syariah bisa digunakan untuk menjawab goals dalam masing-masing SDG’s tersebut,” katanya.
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia memiliki peluang besar dalam bidang ekonomi syariah. Dengan berkembangnya pemikiran masyarakat dan kemajuan teknologi, dorongan untuk mengoptimalkan perekonomian syariah di Indonesia menjadi semakin gencar dilakukan, baik oleh pemerintah sebagai regulator maupun oleh pihak swasta sebagai investor.
Sementara itu, Ir H Adiwarman Azwar Karim, SE, MBA, MAEP, mengatakan bahwa tampuh kepemimpinan bangsa ini akan ada di tangan anak-anak muda Indonesia, tidak terkecuali bagi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
“Apa sih yang enggak dari Indonesia? Islamis fashion? Indonesia. Islamic Finance? Indonesia. Islamic Food? Indonesia. Islamic fun and entertainment? Indonesia,” ujarnya. (Trianto Hery Suryono)