
Portalika.ID [WONOGIRI]-Sebanyak 23 warga Pracimantoro di-tracking untuk selanjutnya melakukan isolasi mandiri dan empat di antaranya melakukan swab. Temuan jumlah itu menyusul kabar meninggalnya, Tinah, 62, warga Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, pasien yang diduga terkonfirmasi Covid-19. Jumlah warga itu hasil tracking petugas Puskesmas II Pracimantoro.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Puskesmas II Pracimantoro, dr Satyawati saat dikonfirmasi Portalika.ID, Senin (13/7/2020). “Ya [puskesmas melakukan tracking terkait jenazah diduga covid-19. Sebanyak 23 warga, isolasi mandiri. Sebagian yang kontak dekat di-swab.”
Dia mengatakan ada empat swab. “Sementara empat orang.”
Pemakaman jenazah almarhumah dikawal dan diamankan personel Polsek dan Koramil Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri saat di permakaman umum Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Minggu (12/7/2020) malam. Tidak ada penolakan warga dalam pemakaman pasien bernama Tinah, 62 tersebut.
Update data di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penanggulangan Covid-19 tercatat sejumlah 30 kasus positif covid-19 terbagi atas tujuh warga dirawat di rumah sakit, lima orang karantina khusus, 14 orang sembuh dan empat meninggal. ODP (orang dalam pengawasan) sebanyak 905 orang dan PDP (pasien dalam pengawasan) sejumlah 73 orang.

Terpisah, Kapolsek Pracimantoro, AKP Setiyono, SH, mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, menjelaskan tidak ada penolakan dari warga. Pelaksanaan pemakaman berlangsung lancar dan ditangani petugas sesuai protokol kesehatan. Jenazah dibawa mobil ambulans dari Solo langsung ke lokasi makam. “Hanya petugas di mobil ambulans yang mengiringi. Pemakaman dibantu petugas Destana setempat. Selama proses pemahaman dihadiri oleh Forkopincam, Tim Medis Puskesmas II serta keluarga almarhumah, empat personel pengaman Polsek dan empat personel Koramil 13/Pracimantoro.”
Kapolsek menyatakan pemakaman umum dilakukan Minggu malam di Dusunhan, Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro. Pemakaman secara protokol kesehatan Covid-19 oleh Tim Destana Desa Sumberagung, Pracimantoro.
Kronologisnya, pada 22 Juni 2020 almarhumah pergi ke Solo ke tempat anaknya dengan maksud berkunjung. Kunjungan itu biasa dilakukan setiap sebulan sekali sambil menengok cucu. Sepekan kemudian atau 29 Juni 2020, almarhumah pulang ke kampung dan esuk harinya pada Selasa, 30 Juni 2020, pkul 09.00 WIB diperiksakan ke dokter mandiri di Pracimantoro dengan keluhan sakit demam.
Kemudian pada Senin, 6 Juli 2020, almarhumah diajak anaknya bernama Andika, 30, warga Purwosari, Solo. Karena almarhumah masih merasa sakit maka oleh anaknya diperiksakan ke salah satu rumah sakit di Solo. Hasil rapid rest bahwa almarhumah dinyatakan potisif sehingga dirawat dan di Isolasi di RS UNS hingga dinyatakan meninggal dunia pada Minggu sekira pukul 12.00 WIB.
Hasil musyawarah keluarga diputuskan, almarhumah dimakamkan di kampung halaman di Pracimantoro, Wonogiri. (Suryono)