Portalika.ID [SOLO] – Sejumlah 108 mahasiswa baru Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dilantik pada periode 1 tahun 2022 di tahun akademik 2022/2023. Pelantikan digelar secara luring di Auditorium FK UNS, Senin, 1 Agustus 2022, dihadiri Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof Dr Ir Ahmad Yunus, MS, Dekan FK UNS, Prof Dr Reviono, dr, SpP(K), para Wakil Dekan di FK UNS, Kepala UPT Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS, Prof Dr Ir Hadiwiyono, MSi, Kepala Biro Kemahasiswaan UNS, Drs Agus Rohman Pratomo serta para Kepala Program Studi (Kaprodi) PPDS di FK UNS.
Kepala UPT SPMB UNS, Hadiwiyono, mengatakan, mahasiswa baru PPDS yang dilantik merupakan hasil dari serangkaian proses seleksi pendaftaran pada Maret 2022 dan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jumlah mahasiswa baru PPDS yang lolos tahap dua dan telah melakukan registrasi sebanyak 108 mahasiswa.
“Proses seleksi ini dibagi menjadi dua tahap. Seleksi tahap I dilakukan secara online dengan pengawasan dari kampus UNS, dengan materi TPA dan Kemampuan Bahasa Inggris atau dengan mengunggah sertifikat TPA Bappenas dan sertifikat Toefl ITP/IELS. Pada ujian tahap II dilakukan secara luring meliputi tes wawancara Prodi, tes bidang keilmuan, psikotes, portofolio, tes kesehatan fisik (MCU) dan tes wawancara oleh pimpinan universitas dan rumah sakit,” ujarnya.

Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Ahmad Yunus, menyatakan ujian tahap I, jumlah pendaftar pada periode I sebanyak 329 dan yang dinyatakan lulus ujian tahap I serta berhak mengikuti ujian tahap II sebanyak 282 atau 85,71%. Berdasarkan hasil ujian tahap II, ada sebanyak 108 calon mahasiswa dari 14 Program Studi yang telah dinyatakan lulus seleksi.
Yunus mendorong dekan dan para Kaprodi yang mendampingi mahasiswa PPDS untuk memperbaiki proses-proses pendidikan di FK serta menemukan kebaruan dalam bidang masing-masing melalui riset. Pihak UNS menjamin mahasiswa PPDS dan seluruh unsur di UNS akan terhindar dari segala bentuk penyimpangan dan kekerasan. “Tidak perlu khawatir, kami menjamin di UNS tidak boleh ada penyimpangan, kekerasan baik verbal, psikis, maupun fisik,” ujarnya. (Trianto H Suryono)