• About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Portalika.id | Portal Berita
  • Beranda
  • NASIONAL
  • WONOGIREN
  • POLITIK DAN DEMOKRASI
  • UNIVERSITARIA
  • Hukum dan Kriminal
  • Perspektif
  • SURAKARTA
  • Yogyakarta
No Result
View All Result
  • Beranda
  • NASIONAL
  • WONOGIREN
  • POLITIK DAN DEMOKRASI
  • UNIVERSITARIA
  • Hukum dan Kriminal
  • Perspektif
  • SURAKARTA
  • Yogyakarta
No Result
View All Result
Portalika.id | Portal Berita
No Result
View All Result
Home SURAKARTA

Indonesia Potensial Jadi Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045

Portalika by Portalika
Rabu, 27 Maret 2019
in SURAKARTA
0
Indonesia Potensial Jadi Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045
606
SHARES
3.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Rektor UNS, Prof, Dr Ravik Karsidi (tengah) menyerahkan cindera mata kepada Sekretaris Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Dr Riswantoro yang hadir di Seminar Nasional di Fakultas Pertanian UNS. (Hery Widijanto)

Portalika.id [SOLO]-Cita-cita menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2045 sangat potensial untuk diwujudkan. Faktor pendukung di Indonesia cukup ada di antaranya pertama, ekosistem tropis Indonesia yang memungkinkan kegiatan pertanian dilakukan sepanjang tahun. Kedua, adanya variasi genetik tumbuhan yang dimiliki Indonesia.

Persoalan itu dibahas di Seminar Nasional bertema Sumber Daya Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan dan Keamanan Pangan Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0 di kampus Fakultas Pertanian UNS, Surakarta, Rabu (27/3). Pernyataan itu disampaikan Wakil Dekan III FP UNS, Hery Widijanto. Menurutnya, seminar dalam rangka Dies Natalis ke-43 UNS dan pemilihan tema berdasarkan pemikiran mengenai potensi dan peran strategis sektor pertanian dalam rangka mendukung swasembada pangan dan peran Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.

Pemapar makalah utama disampaikan Dr Ir Riwantoro, MM, Sekretaris Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian RI yang mengambil tema Kebijakan Pemerintah dalam Mewujudkan Pencapaian Ketahanan dan Keamanan Pangan pada Revolusi Industri 4.0”, kemudian Dr Ir Harwanto, MSi, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah dengan tema Riset Terkini yang Mendukung Pencapaian Ketahanan dan Keamanan Pangan pada Revolusi Industri, Prof Dr Ir Bambang Pujiasmanto, MS, Dekan Fakultas Pertanian UNS dengan tema Potensi Keanekaragaman Hayati dalam Mendukung Pencapaian Ketahanan dan Keamanan Pangan pada Revolusi Industri 4.0 dan Astri Purnamasari, VP of Corporate Service TaniHub dengan tema Peran Industri Pangan dalam Mendukung Ketahanan dan Keamanan Pangan pada Revolusi Industri 4.0.

Hadir di seminar nasional sejumlah 141 pemakalah berasal dari pemangku kebijakan, pakar, peneliti, akademisi (dosen dan mahasiswa), pengusaha terkait bidang pertanian dan asosiasi profesi. Dalam rilisnya yang diterima portalika.id, Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya.

Antara lain tanaman pangan, hewan ternak, bakteria dan indigenous knowledge dalam pengolahan pangan baik yang sudah ada maupun yang belum banyak diketahui informasinya. Hal tersebut ditambah lagi dengan adanya improved varieties untuk komoditas pangan dan ternak. Juga, potensi mewujudkan lumbung pangan semakin besar dengan aktivitas ekstensifikasi dan intensifikasi kegiatan pertanian dalam arti luas.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah, Dr Ir Harwanto, MSi (kanan) menderima cindera mata dalam Seminar Nasional di Fakultas Pertanian UNS. (Hery Widijanto)

Namun demikian, perlu dilakukan usaha efektif dalam mengelola potensi-potensi yang ada untuk menggapai cita-cita tersebut. Saat ini, pengelolaan pertanian Indonesia di berbagai wilayah masih cenderung bersifat tradisional sehingga masih menyisakan beberapa faktor yang perlu dibenahi. Pada era revolusi industri 4.0 ini, arah pengelolaan pertanian Indonesia sudah seharusnya menyesuaikan perkembangan era teknologi digital dan otomatisasi. Konsep pengembangan pertanian yang banyak dikembangkan pada saat untuk mendukung era revolusi industri 4.0 adalah konsep pertanian cerdas, yang biasa juga disebut smart farming atau precision agriculture.

Konsep ini merujuk pada penerapan TIK pada bidang pertanian. Tujuan utama penerapan terknologi tersebut adalah untuk melakukan optimasi berupa peningkatan hasil baik kualitas dan kuantitas serta efisiensi penggunaan sumber daya yang ada. Pemanfaatan kemajuan revolusi industri 4.0 di bidang pertanian diharapkan dapat menunjang peningkatan produksi pangan dari hulu ke hilir dan memperlancar distribusinya serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan pertanian berbasis revolusi industri 4.0 antara lain adalah sumberdaya manusia, diseminasi teknologi dan pemanfaatannya, kondisi lahan pertanian dan regulasi dan dukungan dari Pemerintah. Kampus, lembaga penelitian, perusahaan dan kelompok masyarakat harus ikut andil dalam mendorong pemanfaatan revolusi industri 4.0 di bidang pertanian.

Hery Widijanto, menjelaskan seminar juga bekerjasama dengan Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian (IKATANI) UNS. “Ada berbagai kegiatan bersamaan. Di antaranya, pra Lokakarya Nasional (Praloknas) Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia Badan Kerjasama (BKS) wilayah Timur. Forum Group Discussion (FGD) Perhimpunan Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia (PAGI) dan Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) untuk membahas Learning Outcome Prodi S2 Agroteknologi/Agroekoteknologi dan Agronomi.”

Para juara kompetisi foto bersama seusai Seminar Nasional di Fakultas Pertanian UNS. (Istimewa)

Juga, FGD Asosiasi Progam Studi Ilmu Tanah Indonesia (APSITI), FGD Asosiasi Agribisnis Indonesia (AAI) dan program studi lain, seperti S1 PKP dan Diploma III Agribisnis dan Teknologi Hasil Pertanian.

Sehari sebelumnya dilaksanakan Kompetisi Aplikasi Pertanian Berbasis Android dengan nama EMOTYCON (AgriculturE Mobile TechnologY CONtest). Tema yang diangkat Peran Digital dalam Mewujudkan Ketahanan dan Keamanan Pangan di Era Revolusi Industri 4.0. Kegiatan ini merupakan kerjasama IKATANI UNS dengan Fakultas Pertanian UNS. Juara I, II dan III mendapatkan trofi, piagam penghargaan dan uang pembinaan secara berjenjang. Juara I mendapatkan Rp2.500.000, juara II senilai Rp1.500.000 dan juara III senilai Rp500.000.

“Kompetisi diharapkan mampu mendorong minat dan kreativitas generasi muda untuk memanfaatkan teknologi dalam rangka mempersiapkan dan menyamput era revolusi industri 4.0.” (Triantotus)

Tags: FP UNSIKATANIrevolusi industri 4.0Seminar nasional
Previous Post

Prof Jamal Wiwoho Rektor Baru UNS

Next Post

Lancarkan Pemilu 2019, Alutsista dan Almatsus Disiagakan

Portalika

Portalika

Next Post
Lancarkan Pemilu 2019, Alutsista dan Almatsus Disiagakan

Lancarkan Pemilu 2019, Alutsista dan Almatsus Disiagakan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

  • Terbentuk, Pokdarkamtiibmas Jateng

    Simak Jadwal Pengumuman SM UNS, 18 Agustus Di Laman spmb.uns.ac.id

    1775 shares
    Share 710 Tweet 444
  • Keren, UNS Peringkat 5 dan 8 dalam Peminat dan Nilai UTBK

    1487 shares
    Share 595 Tweet 372
  • Masa Pandemi Covid-19, Nilai-Nilai Pancasila Rentang Terloyak

    1311 shares
    Share 524 Tweet 328
  • Ini Nama Calon Pejabat Baru Eselon II Wonogiri

    1139 shares
    Share 456 Tweet 285
  • Ini Beda Regulasi Pemilu dan Pilkada, Simak Ya Biar Tidak Gagal Paham

    928 shares
    Share 371 Tweet 232
Portalika.id | Portal Berita

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc.

Follow us on social media:

Recent News

  • Presiden Kunjungan Kerja Ke Kalimantan Barat
  • Tim Mahasiswa KKN DDP UNS-IPB Galakkan Program Data Desa Presisi Di Kemuning
  • 90 Mahasiswa KKN Periode I TA 2022/2023 Univet Bantara Sukoharjo Diterjunkan di Kecamatan Mondokan

Category

  • Culture
  • Hukum dan Kriminal
  • Lifestyle
  • NASIONAL
  • News
  • Opinion
  • Perspektif
  • POLITIK DAN DEMOKRASI
  • Sports
  • SURAKARTA
  • Travel
  • UNIVERSITARIA
  • WONOGIREN
  • Yogyakarta
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact

© 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • NASIONAL
  • WONOGIREN
  • POLITIK DAN DEMOKRASI
  • UNIVERSITARIA
  • Hukum dan Kriminal
  • Perspektif
  • SURAKARTA
  • Yogyakarta

© 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?