
Portalika.ID [SUKOHARJO]-Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil rekapitulasi perhitungan suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), pemilihan anggota legislatif (pileg) 2019 pada 21 Mei. Hasil Pilpres, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Amin Ma’ruf meraih 85.607.362 suara atau 55,5% dan unggul 16,95 juta dari suara pasangan Prabowo-Sandiaga Uno yang meraih 68.650.239 suara atau 44,5%.
Hasil itu berbuntut aksi damai pada 21-22 Mei dan kerusuhan di beberapa tempat di DKI Jakarta. Selain itu, tim kuasa hukum Badan Pemenangan Nasional, Prabowo-Sandi yang dipimpin Bambang Widjojanto mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Terkait hal itu, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Ustadz KH Wahyudin dalam rilisnya yang diperoleh portalika.ID dari humas Polres Sukoharjo, Kamis (13/6) mengimbau agar masyarakat Grogol, Sukoharjo khususnya dan masyarakat luas menjaga kondusifitas daerah.
Menurutnya, memanasnya situasi bisa dimanfaatkan untuk hal-hal negatif. “Kepada seluruh warga negara Indonesia khususnya daerah Grogol, Sukoharjo dan sekitarnya. Menyikapi kondisi akhir-akhir ini yang agak sedikit memanas terutama menanti keputusan MK. Saya sebagai Ketua Yayasan khususnya dan secara pribadi menghimbau agar kondisi ini agar tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang negatif,” ujar Ustadz KH Wahyudin, Rabu (12/6/2019) siang.

Salah seorang pemuka agama di Kabupaten Sukoharjo dan sekitarnya juga menginginkan situasi betul-betul kondusif untuk keutuhan NKRI dan kemaslahatan bangsa serta bijak dalam menyikapi simpang siurnya berita. “Allah sudah memberikan isyarat kepada kita, berikanlah berita gembira pada mereka hamba-hambaku yang senantiasa memperhatikan ucapan lalu memilih yang terbaik, menyikapi dengan cerdas. Mereka itulah orang-orang yang dibimbing oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Ustad KH Wahyudin juga berharap agar segala sesuatu diupayakan dan diselesaikan dengan islah dan akhlakul yang terbaik, tidak menonjolkan dan mengemukakan hal-hal yang sifatnya emosional karena bisa menimbulkan keretakan. Apalagi sampai terjadi pertumpahan darah. “Nauzubillah min zalik,” tandasnya. (Triantotus/*)