
Portalika.ID [SUKOHARJO]-Ada tiga kunci untuk menjadi generasi handal yakni dua jauh dan satu merancang. Dua jauh itu adalah menjauhi Napza (narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif serta menjauhi perilaku berdampak penyakit AIDS kemudian merancang generasi berencana (genre).
Karena masa depan bangsa sangat ditentukan oleh para generasi muda, karena pemuda merupakan generasi penerus sekaligus sebagai aset bagi bangsa.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Sukoharjo, H Wardoyo Wijaya, SH, MH, MM saat menghadiri sosialisasi keberadan dan peranan pusat informasi remaja di Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.
“Jadilah generasi muda yang handal, memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi untuk mengabdi kepada masyarakat dan bangsa ini,” harap Bupati.
Menurut Bupati, keberadaan dan peranan Pusat Informasi Konseling Remaja ( PIK-R ) di lingkungan remaja sangat penting dalam membantu remaja memperoleh informasi dan pelayanan konseling yang cukup dan benar tentang penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Namun, menurutnya, masih banyak masalah yang sering terjadi dikalangan remaja, seperti pergaulan bebas, HIV/AIDS dan NAPZA.

Dia menegaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan remaja itu, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah melalui program generasi berencana (Genre) yakni dibentuknya PIK-R yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang pendewasaan usia perkawinan, 8 fungsi keluarga, TRIAD KRR (seksualitas, HIV dan AIDS serta NAPZA), ketrampilan hidup dan Genre.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPKB3A) Kabupaten Sukoharjo, Ir Proboningsih Dwi Danarti seperti disampaikan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sukoharjo, Drs Joko Nurhadiyanto, Rabu (4/12/2019), mengatakan sosialisasi PIK-R diselenggarakan di 12 Kecamatan selama empat hari mulai tanggal 2 Desember sampai tanggal 5 Desember 2019 dengan jumlah 2.700 peserta.
“Melalui PIK-R, para remaja diharapkan mampu mengatasi permasalahannya sendiri, melalui strategi pendidik sebaya dan konselor sebaya, artinya remaja mampu mencapai dan menetapkan solusi akan permasalahan yang dihadapi rekan remaja lainnya,” jelasnya. (Triantotus)