
Portalika.ID [JAKARTA]-Sebanyak 285 orang warga Indonesia dari Wuhan, Tiongkok mendarat di Indonesia menjalani observasi virus corona selama 14 hari. Mereka terbagi atas 42 orang penjemput WNI dari Wuhan dan 243 orang WNI di Tiongkok yang dievakuasi pemerintah.
Sejak Rabu (5/2/2020), penerbangan langsung dari dan ke daratan RRT ditunda untuk sementara sejak pukul 00.00 WIB.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri, Retno, Marsudi seusai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo. Pernyataan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, diterima Portalika.ID, Senin (3/2/2020), disebutkan ratas dilaksanakan Minggu di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
“Mereka akan melalui masa observasi selama 14 hari. Masa observasi ini juga akan dilakukan oleh 42 tim penjemput WNI dari Wuhan, sehingga total orang yang akan menjalankan observasi adalah 285. Sampai saat ini alhamdulillah mereka dalam kondisi sehat,” jelas Retno.
Retno menyatakan beberapa hal yang dibahas dalam rapat tersebut. Pertama, sejumlah 243 orang, termasuk lima orang Tim Aju (tim pendahulu) yang dipulangkan dari Wuhan, Provinsi Hubei, RRT, telah tiba dengan selamat di Natuna.

Kedua, Retno mengatakan bahwa Menteri Kesehatan bersama dengan tim akan membuka kantor di Natuna. “Juru bicara dari Menteri Kesehatan dari waktu ke waktu akan menyampaikan update perkembangan.”
Ketiga, Retno menyebut bahwa penerbangan langsung dari dan ke daratan RRT ditunda untuk sementara mulai hari Rabu, 5 Februari 2020, pukul 00.00 WIB.
Keempat, lanjut Retno, semua pendatang yang tiba dari daratan RRT dan sudah berada di sana selama 14 hari, untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia.
Kelima, kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara RRT yang bertempat tinggal di daratan RRT untuk sementara dihentikan.
“Keenam, pemerintah meminta warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland China,” tandasnya. (Trianto Hery Suryono/*)