Menurutnya maghrib bukannya indah, ada sunset, dan kalau di Muslim waktunya untuk sholat, berdoa, serta buka puasa.
“Indah banget loh waktu itu, terus kenapa tiba-tiba artinya jadi gelap, jadi kotor? Cuma gara-gara mulut netizen nih,” ungkapnya.
Marion Jola menilai sebagian besar orang Indonesia memang begitu, kalau menurut mereka ada orang jelek, maka mereka akan ngomong kalau dia itu jelek dan dia harus tahu kalau dirinya jelek. Menurut Marion hal tersebut lucu dan aneh.
Lalu Marion Jola memberikan nasehat pada orang-orang yang mendengar hal kurang mengenakkan itu.
“Kamu harus tahu, kamu cakep banget, kamu cantik banget, kalau kita hidup cuma untuk dengerin orang, cape, apalagi orangnya ngga kenal,” lanjutnya.
Marion bilang netizen memang membuat kepala pusing. Tetap ia menilai setiap orang itu cantik, stop dengan istilah aura maghrib untuk menjelekkan warna kulit tertentu dan menurutnya maghrib itu cantik banget.
Apalagi ketika ada sunset, ia sangat menyukainya, karena sunset juga hanya keluar saat waktu-waktu maghrib.
“Buat gua Fuji, lo cantik banget,” terang Marion Jola.
Nada mengaku pernah ketemu Fuji juga melihatnya sebagai sosok yang cantik banget. Marion Jola setuju dan intinya semua orang cantik.
Azka juga setuju dengan Marion Jola, ia bertanya-tanya kenapa ada lagi standar seperti itu hanya karena beberapa orang yang tidak suka dengan warna kulit tertentu.
“Kalau tiap hari isinya ngatain orang, nanti lo minta ampunnya udah kejauhan,” kata Marion Jola.
Menurutnya bagus bagi orang dihina tapi ngga peduli, tapi akan kasihan pada orang yang peduli dan mudah overthinking.
“Wah lo dosanya dobel, anak orang depresi gara-gara lo, benci dirinya sendiri gara-gara mulut lo doang yang ngga jelas itu,” ungkap Marion Jola pada orang yang suka menghina orang lain.