
Portalika.ID [KLATEN]-Tim Pemenangan Bakal Calon Bupati (Bacabup) Klaten, Nanik Herawati kaget melihat daftar pengumuman calon yang didukungnya tertulis sebagai Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Klaten. Tim mengedepankan positive thingking, kemungkinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP salah input atau salah ketik.
Tim pemenangan menyerahkan keputusan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP karena rekomendasi menjadi hak prerogatif Ketua Umum DPP PDIP.
Sesuai bukti surat pendaftaran yang diterimanya, Nanik Herawati mendaftar di DPD PDIP sebagai Bacabup Klaten. Pernyataan itu disampaikan Ketua Tim Pemenangan, Aryo, Senin (16/12/2019).
“Mengenai publikasi yang sudah keluar di media dari DPD [PDIP] bahwa ditulis Bacalon Bupati Klaten Nanik Herawati ditulis Bacalon Wakil Bupati, saya pribadi atau tim tidak ada masalah yang pasti bahwa kita positif thingking,” ujarnya.
Ada tiga alasan Aryo, menyikapi pengumuman pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pilkada Tahun 2020, 21 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah. Pertama, positive thingking, kedua mungkin salah input data dan ketiga menyerahkan rekomendasi kepada pengurus DPP PDIP.

Mengenai salah input, Aryo, menjelaskan saat mendaftar di Kantor DPD PDIP Jateng pernah berbincang-bincang dengan tim Bacabup Klaten yang lain. Bacabup itu juga tertulis Bacawabup padahal mendaftar sebagai bacabup.
“Saya katakan ada rekan [bakal calon] kami yang juga mendaftar kebetulan kemarin bareng-bareng. Saya tanyakan ke timnya Mas Ida itu juga ditulis Bacalon Wakil Bupati. Ya kita tetap positive thingking mungkin tadi salah ketik atau salah apa, itu mungkin terjadi.”
Aryo mengatakan saat ini semua bakal calon mengejar rekomendasi yang menjadi hak prerogatif Bu Ketum (Megawati). “Jadi ya kita serahkan aja kepada beliau-beliau yang berada di DPP [PDIP], nanti siapa yang mendapat rekomendasi. Kami sudah melalui mekanisme dan melalui jalur yang resmi bahwa kami terdaftar sebagai Bacalon Bupati. Jadi Ibu Nanik Herawati mendaftarnya sebagai Bacabup Klaten. Ini ada surat tertulisnya bukan Bacalon Wakil Bupati,” katanya.

Lebih lanjut Aryo, menegaskan tim pemenangan Nanik tidak ada masalah. “Tidak masalah bagi kami. Kita tetap mengedepankan politik tanpa kebencian atau apapun. Semua terbaik untuk masyarakat Klaten. Kami mennyerahkan keputusan rekomendasi kepada DPP PDIP.”
Sementara itu, Ketua Mitra Nanik (Mina), Dwi H, menyatakan kaget juga dengan penyebutan Bacalon Bupati Klaten, Nanik Herawati menjadi Bacalon Wakil Bupati Klaten. “Kecewa pasti ada, karena baliho sudah terpasang di beberapa titik. Baliho menyebutkan Nanik Herawati Bacalon Bupati Klaten tetapi relawan Mina akan mengikuti keputusan partai. Tegak lurus kepada putusan partai,” ujarnya. (Triantotus)