
Portalika.ID [SOLO]-Tiga pebulutangkis mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mempersembahkan tiga medali perunggu untuk Kontingen Jawa Tengah dan almamater di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) di Jakarta, akhir pekan lalu. Tiga medali perunggu dipersembahkan oleh Anggepy, Adefriet Ardiana Meilinda Sumardi dan Fairuz Kusuma Alifah.
Anggepy mempersembahkan medali di kategori beregu putri sedangkan Ardiana dan Fairuz mempersembahkan medali di kategori ganda putri. Pernyataan itu disampaikan Deputi Humas UNS Surakarta, Dr Intan Novela, Senin (30/9/2019). Intan menjelaskan ketiga pebulutangkis itu tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Keolahragaan UNS. Medali perunggu diperoleh setelah menaklukkan tuan rumah DKI Jakarta.
Anggepy Mulan seperti disampaikan Intan, mengatakan tidak ada target khusus di Pomnas tahun ini karenanya di setiap pertandingan para pebulutangkis memberikan penampilan terbaiknya.

“Terpenting bagi saya adalah menampilkan yang terbaik dan fokus di lapangan, karena saya membawa nama Jawa Tengah dan UNS. Saya tidak mau mengecewakan provinsi, kampus dan orangtua tentunya,” kata Anggepy seperti ditirukan Intan.
Dia menyatakan sebelum mencapai babak semifinal ada cerita mengesankan di babak delapan besar saat Jateng bertemu degan Provinsi Banten. Di delapan besar itu, Anggepy menjadi pemain penentu keberlanjutan regunya.
“Alhamdulillah, saya bisa memberikan hasil terbaik dan tim lolos [semifinal] walau saya pribadi belum bisa meraih medali di partai perorangan. Mungkin belum rezekinya dan harus lebih banyak berlatih lagi,” ujar mahasiswi angkatan 2018.
Meskipun terhitung mahasiswa muda, Anggepy sudah mengikuti berbagai kejuaraan selama satu tahun menjadi mahasiswa. Dia sudah menyumbangkan penghargaan untuk UNS di Liga Mahasiswa (LIMA) 2019 dan Sebelas Maret Cup 2019. Selain itu, ia juga pernah berlaga di UGM Cup 2018 mewakili UNS.
“Saya bersyukur di tahun pertama sudah ikut beragam kejuaraan dan dapat memberikan yang terbaik untuk UNS. Jalani satu per satu apa yang sudah di depan mata dan tetap seimbang antara kuliah dan bulutangkis.” (Trianto Hery Suryono)