
Portalika.ID [WONOGIRI]-Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof DR Jamal Wiwoho, SH, MHum mengajar di SMKN 2 Wonogiri, Selasa (10/3/2020). Rektor menegaskan pelajar SMKN 2 Wonogiri merupakan generasi muda luar biasa. Mereka bisa menjadi pemimpin masa depan.
Pernyataan Rektor disampaikan pada puncak program UNS Mengajar Indonesia dalam rangka Dies Natalis ke-44. Mengajar dilakukan di Aula SMKN 2 Wonogiri dengan tema Merdeka Belajar, Mewujudkan Generasi Emas Yang Unggul dan Mandiri. “Pelajar SMKN 2 Wonogiri, generasi muda luar biasa. Pemimpin Indonesia yang akan datang.”
Rektor menyatakan arahan Presiden Jokowi untuk menciptakan sumber daya manusia unggul (SDM) dalam 2019-2024 ada lima hal. Pertama, pendidikan karakter berorientasi pada pengamalan Pancasila, kedua deregulasi dan debirokrasi. “Jangan ada kata kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah. Untuk itu beaya pendidikan gratis dan meminimkan pungutan. Di UNS pembayaran uang kuliah hanya sekali dan tidak ada beaya lain selain UKT [uang kuliah tunggal],” jelasnya.
Ketiga, arahan Presiden adakah meningkatkan investasi dan inovasi sehingga diperlukan dana besar. “Seperti SMKN 2 Wonogiri ini ada lima prodi sehingga membutuhkan investasi besar karena harus ada bangunan, perlu alat laboratorium, ruang permesinan dan sebagainya. Keempat, menciptakan lapangan kerja sehingga memfokuskan kepada pendidikan dan latihan vokasi. Jadi sekolah di SMK ini tepat. Anak didik di desain menerapkan kemampuan dan keahlian masing-masing. Sejumlah 70% praktik dan 30% teori dan kelima, pemberdayaan teknologi.”


Lebih lanjut Rektor, menjelaskan ujian nasional tinggal dilaksanakan pada tahun 2020 dan tahun 2021, ujian nasional diubah menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter. “Mendorong guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan tidak bisa digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjang selanjutnya. Guru secara bebas dapat memilih. Membuat, menggunakan dan mengembangkan format rencana pelaksanaan pembelajaran.”
Seorang anak didik atau mahasiswa bisa merdeka dalam belajar yaitu boleh memilih mata pelajaran diluar. Model berdiskusi berpikir ditingkatkan sehingga peran guru dan dosen berubah dari berperan sebagai penggerak menjadi memfasilitasi,” jelasnya.
Rektor juga menyinggung angka pengangguran lulusan SMK tertinggi. Pengangguran terbuka dari BPS Agustus 2019, lulusan SMK sebanyak 10,42%, disusul SMA sebanyak 7,92%, diploma sebanyak 5,99%, sarjana sejumlah 5,67%, SMP sebanyak 4,75% dan SD sebanyak 2.41% dari total angkatan kerja sejumlah 133,56 juta. Sementara keterserapan menjadi tenaga kerja, lulusan SD terbesar yakni sebanyak 39,66% sedangkan lulusan diploma dan sarjana sebanyak 2,7% dan 9,7%.

“Lulusan SMA sebanyak 18,33%, lulusan SMK sebanyak 11,73% dan lulusan SMP sebanyak 17,88%. Jadi mayoritas tenaga kerja berpendidikan SD ke bawah. Ini tantangan yang harus diperbaikian secara bersinergi,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri, Dr Yuli Bangun Nursanti, MPD, menyatakan kedatangan Rektor di Wonogiri merupakan anugerah. “Keberadan Rektor ditengah-tengah pelajar SMKN 2 Wonogiri ini, sebuah anugerah bagi Wonogiri dan suatu kepercayaan dan kebanggaan. Output dan outcome UNS sudah bisa dilihat di Wonogiri. Dari 24 organisasi perangkat daerah [OPD] sejumlah 14 OPD dijabat alumni UNS.”
Yuli menyatakan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo memiliki panca program. Salah satunya adalah program pinter rakyate. “Pak Bupati telah membuka akses pendidikan bagi mahasiswa berprestasi dengan menyediakan beasiswa bagi mahasiswa senilai Rp12 juta/tahun. Pelajar SMK yang kini duduk di kelas XII jika melanjutkan ke perguruan tinggi bisa mengajukan beasiswa dari dana APBD.”
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Wonogiri, Dra Irianingsih MPd, menyatakan senang siswanya mendapat kesempatan menerima motivasi dari Rektor UNS, Prof DR Jamal Wiwoho, SH, Mhum. Dia berharap siswanya termotivasi untuk kuliah. “Ada 43 alumni UNS di SMKN 2 Wonogiri ini, semoga siswa-siswi melanjutkan kiprahnya di dunia pendidikan. Apalagi saya per Agustus nanti sudah purna tugas.” (Triantotus)