
Portalika.id [WONOGIRI]-Sejumlah 2.000 an orang mengikuti Jambore Program Keluarga Harapan (PKH) Wonogiri, Selasa (9/4). Jambore PKH Wonogiri bertemakan PKH Sehat, Pintar dan Mandiri. Jambore digelar sehari di Alun-Alun Giri Krida Bakti, Wonogiri diikuti oleh perwakilan 25 kecamatan.
Berbagai aneka lomba digelar untuk mengakrabkan para Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Didahului dengan senam bareng kemudian lomba balita sehat, lomba mewarnai, lomba paduan suara dan pameran kelompok usaha bersama (kube) dan wisuda KPM. Pernyataan itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Drs Edy Sutopo MSi dihadapan Wakil Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, Edy Santoso, SH dan tamu undangan.
“PKH diharapkan memandirikan warga dan dapat meningkatkan derajat kesejahteraan warga,” kata Edy.

Menurutnya, jambore bertujuan mewadahi dan ajang penggalian potensi dan minat keluarga penerima manfaat (KPM) di Wonogiri. Kedua, sebagai sarana memamerkan hasil karya PKH melalui kube dan motivasi keluarga agar kualitas hidup meningkat. Menurutnya, PKH mampu mengurangi angka kemiskinan signifikan. “Di Wonogiri angka kemiskinan turun menjadi 10,75% atau lebih rendah di angka Provinsi Jateng sebesar 11% lebih,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menyatakan, peserta jambore sebanyak 2.000 orang. Kegiatannya, ujarnya, senam bersama dan lomba-lomba seperti lomba balita sehat yang diikuti 25 perwakilan kecamatan, lomba mewarnai diikuti 50 anak yakni masing-masing dua anak wakil dari kecamatan, lomba paduan suara dengan 25 kelompok dan pamerah kube dari 25 kecamatan serta wisuda KPM.
“Jumlah penerima PKH di Wonogiri sebanyak 39.339 dengan 760 KPM telah tergraduala atau mentas dari angka kemiskinan. Jumlah itu tertinggi di Jateng. Prestasi lain adalah 517 anak prestasi penerima PKH Wonogiri menduduki rangking ketiga di Jateng dan timwork Wonogiri menjadi terbaik di Jateng,” katanya.
Kabid Perlindungan Sosial Dinas Sosial, Jateng, Drs Sarjimo, mengapresiasi Jambore PKH Wonogiri. Dia berharap, KPM dapat termotivasi lagi seusai mengikuti jambore. Dia bangga karena Wonogiri tidak masuk 14 kabupaten/kota di Jateng masuk kategori merah atau angka kemiskinan tinggi. Menurtnya, porgram PKH di Jateng sudah mulai dilakukan tahun 2011 dan Provinsi Jateng mendapatkan alokasi kuota 1,5 juta orang.

“Wonogiri sendiri mendapatkan ada 39.000 lebih KPM. Program PKH sangat memberi kontribusi untuk mengurangi kemiskinan. Buktinya angka kemiskinan di Wonogiri 10,7 sedangkan di Jateng masih 11,32% atau 3,9 juta, Wonogiri luar biasa karena banyak KPM lulus tergraduasi,” jelasnya.
Sarjimo menegaskan masyarakat Wonogiri bersemangat sehingga akan banyak yang tergraduasi. Graduasi mandiri adalah penerima manfaat atau KPM PKH sudah bisa lepas dari program bantuan sosial yang diterima selama ini. Setiap KPM bervariasi dalam menerima bantuan sesuai dengan komponen. Semakin lengkap komponen semakin banyak rupiah yang diterima. “Tahun 2018, bantuan diterima Rp1,8 juta per penerima namun tahun 2019 ini, bantuan sesuai komponen apabila komponen lengkap maka bantuan besar.”
Wabup Wonogiri, Edy Santoso, SH, menegaskan program PKH mampu memutus rantai kemiskinan kronis di Indonesia. “Wonogiri menerima alokasi PKH sejumlah Rp3,7 miliar dari APBN.” (Triantotus)