
Portalika.ID [WONOGIRI]-Polisi jajaran Polres Wonogiri mendatangi pondok pesantren (ponpes) se-Wonogiri membagikan paket sembako dan menyantuni anak yatim piatu, Selasa (21/4/2020). Saat berbagi itu, polisi sekaligus memantau ketaatan masyarakat dalam menjalankan imbauan pemerintah berupa social dan phisical distancing dan memakai masker.
Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing mendatangi tiga ponpes, menyantuni dan membagikan paket sembako.
Tiga ponpes berada di Desa Pokoh Kidul, Desa Manjung, keduanya masuk Kecamatan Wonogiri dan Ponpes Abdur Rahman bin Auf, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri. Kapolres seusai menyerahkan paket sembako dan santunan kepada anak ponpes, menjelaskan kegiatan bagi sembako merupakan bakti Polres Wonogiri terhadap masyarakat Kota Gaplek.
“Kegiatan jajaran kepolisian dan Bhayangkari Cabang Wonogiri bagi sembako dan penyantunan anak yatim piatu ini merupakan kali keempat. Hari ini Bhayangkara dan Bhayangkari Wonogiri melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa pemberian bantuan sembako di pondok-pondok pesantren,” ujarnya.
Kapolres menyatakan ada 28 pondok pesantren yang disasar dan diberi bantuan. “Ada di 111 titik yang langsung menyentuh ke rumah-rumah atau door to door ke tempat-tempat rumah masyarakat kurang mampu dan yang membutuhkan bantuan. Pemberian santunan dan paket sembako dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dan rangkaian kegiatan di saat seluruh masyarakat Indonesia pada saat ini sedang melakukan upaya-upaya membantu penanganan percepatan penanganan Covid-19.”


Lebih lanjut pimpinan tertinggi di Polres Wonogiri, berharap paket sembako dan santunan dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Kapolres juga mengapresiasi masyarakat Wonogiri yang patuh terhadap imbauan pemerintah berupa social dan phisical distancing. “Seusai penyampaian paket sembako dan santunan kami [polisi] sekaligus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap memperhatikan kebijakan pemerintah mengenai PSBB [Pembatasan Sosial Berskala Besar] dan penerapan jaga jarak. Kami juga imbau masyarakat tetap menjaga kebersihan diri untuk mencuci tangan dan tidak berkumpul, tidak melaksanakan kegiatan mudik,” jelasnya.
Menurutnya, hasil evaluasi dan pemantauan selama ini respon masyarakat cukup baik dan masyarakat Wonogiri sudah mulai paham dan mengerti tentang bahaya dari penyebaran Covid-19. “Walay masih ada beberapa yang kita lihat di jalan [berkerumun] tetapi tetap melakukan social dan phisical distancing.”

Sementara itu, Ketua Ponpes Abdur Rahman bin Auf, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Yus Kuncoro, menjelaskan ada 85 santriwan dan santriwati. Dia berterima kasih kepada Kapolres Wonogiri dan pengurus Bhayangkari Cabang Wonogiri yang telah memberikan santunan dan paket sembako kepada 20 santriwan dan santriwati. “Mudah-mudahan penerima bantuan sembako dan santunan bisa memanfaatkan untuk kebutuhan keseharian dan mengurangi beban beli sembako selama Covid-19. Mudah-mudahan juga Covid-19 segera berlalu seiring datangnya bulan Ramadhan.”
Mantan Sekcam Ngadirojo ini, menjelaskan tahun depan akan membuka rintisan madrasah tsanawiyah (MTs) bagi anak yatim piatu di Ponpes Abdur Rahman bin Auf, Dusun Ngaliyan RT 01/RW 08, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri. “Rencana awal tahun ajaran tahun ini [2020] akan membuka pendaftaran santriwan dan santriwati MTs namun karena kondisi wabah Covid-19 diundur tahun depan,” jelasnya. (Triantotus)