
Portalika.ID [WONOGIRI]-Pasien penderita batu ginjal dan saluran kemih tak harus bersusah-susah menjalani operasi. Di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri telah menyediakan alat bernama Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Alat tersebut ditempatkan di ruang IGD lama dan diruang-ruang lain akan digunakan untuk ruang cuci darah.
Ruang ESWL itu diresmikan oleh Wakil Bupati Wonogiri, Edy Santoso, SH seusai memimpin apel pegawai RSUD dr SMS Wonogiri dalam rangka HUT ke-64, Senin (13/1/2020). Wabup berharap layanan kepada masyarakat terus ditingkatkan sehingga pasien bisa tuntas berobat di Wonogiri. “Layanan di RSUD dr SMS Wonogiri sudah baik tetapi perlu ditingkatkan lagi agar kepuasan pasien dan keluarga pasien semakin sempurna.”
Edy menjelaskan penambahan alat ESWL diharapkan bisa melayani pasien RSUD dr SMS Wonogiri dengan baik. Dia meminta seluruh pegawai RSUD dr SMS selalu mengembangkan senyum sebagai penghilang derita pasien dan keluarga pasien. “Senyum seluruh pegawai RSUD dr SMS tetap diutamakan karena senyuman akan menjadi awal penyembuhan setiap pasien,” jelasnya.
Alat ESWL adalah alat kesehatan yang digunakan untuk memecah batu ginjal dan saluran kemih dengan menggunakan gelombang kejut menjadi fragment kecil atau lembut yang akan keluar bersamaan dengan air seni. Kabid Pelayanan Medik, dr Gatot Tri Wibowo, menjelaskan keuntungan menggunakan alat ESWL di antaranya tidak ada luka, rasa nyeri minimal, dapat dilakukan pada semua usia. Juga waktu tindakan relatif singkat berkisar antara 45 menit hingga 60 menit, masa pemulihan cepat dan lama perawatan pendek.
“Data yang dimiliki rumah sakit, banyak pasien di Wonogiri memiliki kasus batu ginjal dan saluran kemih. Hal ini dimungkinkan karena kualitas air tanah di Wonogiri memiliki kandungan kapur tinggi yang memicu banyaknya pasien dengan kasus batu ginjal dan saluran kemih,” ujarnya.

Dia menjelaskan dengan alat kesehatan ESWL, pasien cukup memeriksakan di poliklinik urologi dan dokter akan menentukan prosedur tindakan apabila dipastikan terdapat batu ginjal.
“Biaya atau tarif relatif sama dengan tindakan operatif. ESWL ini sangat efektif untuk menyembuhkan. Kalau dengan operasi atau pembedahan akan efektif namun membutuhkan waktu lama saat pemulihan, ada bekas luka, terasa nyeri luka setelah operasi. Prosedur juga lama karena tindakan operasi berdasarkan kesiapan pasien yang diuji melalui uji laboratorium dan penunjang medis lain sehingga metode ESWL lebih menguntungkan terutama bagi pasien yang memiliki aktifitas tinggi.”
Dewan Pengawas RSUD dr SMS Wonogiri, Sri Wiyoso, saat berbincang Portalika.id, menyatakan RSUD dr SMS Wonogiri akan menjadi RSUD Traumatik korban kecelakaan lalu lintas ataupun kecelakaan yang lain yang berdampak kepada tulang. Tanpa menyebutkan angka pasti, Sri Wiyoso, menjelaskan angka lakalantas di Satlantas Polres Wonogiri tinggi.
“Korban lakalantas dibawa ke Solo dan Yogyakarta. Ke depan RSUD dr SMS Wonogiri ini menjadi RSUD Traumatik yang mampu mengobati korban lakalantas dan sebagainya. Tingginya angka lakalantas dimungkinkan ruas jalan tuntas. Semua jalan menjadi halus dan dimanfaatkan pengendara untuk memacu kecepatan kendaraan, akibatnya terjadi lakalantas. Nantinya di Wonogiri ada dokter spesialis tulang dari RS dr Sardjito, Yogyakarta,” katanya.
Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD dr SMS Wonogiri, dr Setyorini, menjelaskan RSUD dr SMS Wonogiri merupakan rumah sakit tipe B Non Pendidikan sesuai Kepmenkes Nomer 544/Menkes/SK/IV/1996. Tema HUT ke-64 RSUD adalah Nyawiji Sesarengan Mbangun RSUD yang mengandung makna dengan kebersamaan dan persatuan seluruh elemen Civitas Hospitalia RSUD dr SMS Wonogiri dapat mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. (Triantotus)
Apakah metode ini berlaku untuk pasien dengan kartu KIS