
Portalika.ID [SOLO]-Prestasi mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) terus diukir setelah lomba robot terbang, di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, tiga mahasiswa UNS meraih Juara 1 Lomba Debat Nasional dalam rangkaian acara Vocational Airlangga Talkshow, Debate, and Essay Competition (VOTDEC) 2019 di Unair Surabaya. Lomba digelar 20-22 September.
Pernyataan itu disampaikan Deputi Humas UNS Surakarta, Dr Intan Novela, Selasa (8/10/2019). Menurutnya, juara I dipersembahkan oleh Ahmad Haidir dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Aida Nurul Prodi Ilmu Hukum dan Muhijatul Asfarah dari Prodi Ilmu Administrasi Negara. “Kompetisi diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa [BEM] Fakultas Vokasi Unair mengangkat tema Pergerakan Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0. Tema itu, menumbuhkan ketertarikan khusus bagi tiga mahasiswa sehingga turut berkompetisi.”
Intan seperti mengutip ucapan Ahmad Haidir, menerangkan tema panitia menarik karena mahasiswa dihadapkan dengan peran dan pergerakan mahasiswa di era revolusi industri 4.0. “Pergerakan mahasiswa di era revolusi 4.0 menarik dan merupakan tantangan sekaligus kesempatan besar bagi setiap manusia termasuk mahasiswa. Kita harus siap menghadapi revolusi industri itu,” jelas Ahmad Haidir, seorang anggota tim English Debate Competition tersebut.
Haidir mengaku timnya tidak memiliki strategi khusus untuk memenangkan lomba. “Sebelum hari keberangkatan, tim banyak mendiskusikan isu-isu terkini dan membaca beragam referensi sebagai bentuk persiapan di tengah kesibukan masing-masing anggota. Banyak baca referensi tentang berbagai hal seperti hukum, sosial politik, ekonomi, dan tentunya terkait revolusi industri 4.0.”
Menurutnya, kmpetisi debat VOTDEC 2019 menggunakan sistem preliminary round. Sebanyak 16 tim dari berbagai universitas swasta dan negeri bertanding masing-masing sebanyak tiga kali. Hasil dari tiga pertandingan untuk menentukan delapan tim yang lolos ke babak selanjutnya dengan perolehan Victory Point (VP) terbanyak.
“Tim yang lebih banyak menang, otomatis lolos. Delapan tim yang lolos itu kemudian bertanding dengan sistem gugur. Jadi do or die. Menang atau pulang,” katanya.
Haidir berencana mengikuti berbagai kompetisi serupa dengan berbagai pertimbangan seperti tempat penyelenggaraan, pihak penyelenggara dan sistematika lomba. “Di debat VOTDEC kemarin ada beberapa hal yang perlu diperbaiki lagi oleh dirinya maupun timnya. Kami perlu memperbaiki ketelitian dalam menganalisis mosi dan menambah pemahaman dan pengetahuan aja.” (Trianto Hery Suryono)