
Portalika.ID [SOLO]-Seribuan wisudawan dan wisudawati Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta diingatkan bahwa dunia telah berubah maju dengan cepat. Wisudawan diminta siap menghadapi dan mengantisipasi agar tidak tertinggal. Wisudawan UNS diminta mampu mengisi dunia dengan perubahannnya.
Pernyataan itu disampaikan Rektor UNS, Prof Dr Jamal Wiwoho dihadapan 1.803 wisudawan periode V Tahun 2019 di Auditorium GPH haryo Mataram, UNS, Sabtu (19/10/2019). Suasana wisuda menjadi cair setelag Rektor menyanyikan lagu berjudul Rumah Kita. Seusai bernyanyi dilanjutkan swafoto Rektor bersama wisudawan/wisudawati dan menjadi simbol kebersamaan, tak ada sekat lagi di antara mereka.
“Dunia sudah berubah, kalau Saudara [wisudawan] tidak siap dan sigap mengantisipasinya, maka Saudara akan ditinggalkan. Oleh karena itu, jangan berhenti belajar, karena kehidupan tidak pernah berhenti memberikan pelajaran,” kata prof Jamal.
Sejumlah 1.803 mahasiswa UNS Surakarta dilantik sebagai wisudawan oleh Rektor UNS. Jumlah itu terdiri atas 191 wisudawan lulusan pascasarjana, 19 wisudawan pendidikan dokter spesialis, 1.075 wisudawan sarjana dari 11 fakultas, 12 wisudawan diploma IV dari Fakultas kedokteran, 442 wisudawan diploma III dari 8 fakultas dan 64 wisudawan diploma II dari dua fakultas.

Rektor menyatakan di era industri 4.0 saat ini, penetrasi dunia berlangsung dengan sangat dinamis dan cepat dengan kemajuan teknologi dan big data. Rektor mengatakan bahwa tuntutan agar kelak menjadi manusia tangguh dan hebat dalam ilmu teknologi bukan hal yang mengada-ada. Untuk itu, Prof Jamal Wiwoho mengajak para wisudawan untuk bergerak cepat dalam menghadapi era industri saat ini.
Di sisi lain, ujarnya, Perguruan Tinggi juga harus siap menghadapi perubahan dan tantangan era tersebut. Dia mengatakan UNS telah menyiapkan dua kebijakan penting yaitu kebijakan akselerasi orientasi sistem pembelajaran berbasis 4.0 dan akselerasi pengembangan institusi, penguatan literasi data dan teknologi (ICT).
“Pada dasarnya pendidikan tinggi harus meningkatkan peran dan posisi di tengah masyarakat. Pendidikan tinggi dituntut untuk lebih menyeimbangkan perannya sebagai pusat intelektualitas serta menjaga peran agar tetap relevan dengan kondisi kekinian sekitarnya,” jelasnya.

Selain itu, perguruan tinggi juga perlu diintegrasikan dengan industri, perlu didukung dengan kurikulum dan penguatan sistem informasi yang menjembatani. “Dunia kampus adalah sebagian kecil kehidupan yang kita lalui. Akan tetapi, sebagian kecil tersebut harus mampu menjadikan kita seseorang yang berpikir bahwa hidup terlalu singkat jika kita tidak berguna bagi masyarakat. Saya mohon saudara memberikan kontribusi maksimal dalam pembangunan SDM di Indonesia.”
Pada kesempatan itu, UNS juga memberikan apresiasi kepada para mahasiswa yang telah menorehkan prestasi tingkat nasional maupun internasional selama menjadi mahasiswa. Di antaranya Alifiyatul Fithri, SSi yang meraih Juara 1 Tingkat Internasional dalam Korea International Woman Invention and Exposition, kemudian Arifah Eviyanti, AMdP peraih medali emas dalam kegiatan Japan Design Invention Expo (JDIE) 2018. Kemudian dalam bidang kreatif, salah satunya adalah Khoirul Umam, SS dari Fakultas Ilmu Budaya berhasil meraih Juara 3 dalam Kompetisi Bahasa Indonesia Tingkat Internasional kategori resensi. (Trianto Hery Suryono)