Jeddah, Arab Saudi, dinilai menjadi wilayah yang cukup bebas, menurut pengakuan YouTuber tersebut.
Hal ini juga terlihat pada banyaknya pejalan kaki yang berpakaian santai, baik berhijab maupun tidak.
Menurutnya, berbeda dengan Mekkah dan Madinah, salah satu pasar di Jeddah merupakan kawasan bebas bagi para pekerja migran (yang berpakaian pantas).
“Ini situasi pasar malam di Jeddah, dan banyak TKI yang datang ke pasar ini, karena berbeda dengan Mekkah dan Madinah, kehidupan di Jeddah itu gratis,” kata YouTuber tersebut.
Bahkan, beberapa orang yang lewat terlihat berpakaian bebas, baik berhijab maupun tidak.
YouTuber itu juga terlihat mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan dan beberapa TKW yang ada di sana.
Saat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi TKI dan TKW, YouTuber tersebut mendapat jawaban yang cukup mengejutkan.Rata-rata seluruh TKI dan TKW di luar sana sudah puluhan tahun bekerja, bahkan ada pula yang tidak pernah pulang kampung.
Yang paling menarik perhatian kami adalah salah satu TKW asal NTB Bima yang mengaku sudah 17 tahun menjadi TKW di Jeddah, Arab Saudi.
“Nama saya Rimas dari NTB Bima. Saya sudah bekerja 17 tahun. Sudah 17 tahun saya tidak pulang ke rumah karena ingin anak-anak saya pulang,” kata TKW.
Selain itu, TKW menyampaikan bahwa salah satu alasan tinggal di Jeddah, Arab Saudi adalah karena kehidupannya yang bebas dan masih memiliki ciri khas Indonesia.
“Wanita ini betah di sini karena bisa bermain gratis dan makan makanan khas Indonesia,” kata seorang pekerja migran.
Tentu saya juga heran dengan pakaian para buruh migran yang tidak berhijab dan leluasa bergerak di sekitar pusat perbelanjaan.
Selain faktor ekonomi dan kebutuhan, hal ini juga menjadi faktor yang memberikan ketenangan bagi saya untuk tetap bekerja sebagai TKI di Jeddah, Arab Saudi.
