Dikutip Portalika.ID dari Youtube tvOne, ada beberapa pinjol mungkin menggunakan taktik pemasaran yang menyesatkan atau menawarkan pinjaman dengan syarat -syarat yang tidak jelas, mengarah pada kebingungan dan kebingungan bagi para peminjam.
Biasanya para pejalan bisnis pinjol menggunakan cara spam untuk menggaet para nasabahnya.
“Biasanya sih dapat 10, dari 500 pesan yang kita sebar” tutur Dimas (nama samaran) seorang IT dari aplikasi pinjaman online.
Untuk melindungi diri dari bahaya-bahaya yang terkait dengan pinjol, penting bagi individu untuk meluangkan waktu untuk memahami kondisi pinjaman dengan cermat sebelum menandatangani kontrak.
Ini termasuk memahami suku bunga, biaya tambahan, dan syarat-syarat pembayaran. Selain itu, penting juga untuk hanya menggunakan pinjol yang terdaftar dan diatur oleh otoritas keuangan yang sah, serta untuk melindungi informasi pribadi dengan menjaga keamanan data secara ketat.
Dalam rangka mengurangi dampak negatif pinjol, perlu ada upaya dari pemerintah, lembaga keuangan, dan konsumen untuk meningkatkan kesadaran akan risiko yang terkait dengan penggunaan pinjol, serta untuk meningkatkan perlindungan konsumen dan mengatur industri pinjol dengan lebih ketat.
Hanya dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, kita dapat mengurangi bahaya dan risiko yang terkait dengan pinjaman online, sambil mempertahankan aksesibilitas dan keberagaman opsi keuangan untuk semua.
